Kamis, 19 Juni 2014

True Love


Suatu sore yang cerah terlihat dari jendela sebuah kamar seorang cewek yang bernama Indah. Saat sedang berbaring di atas kasurnya tiba-tiba dia memandang sebuah bingkai biru di atas meja sebelah tempat tidurnya. Dia tersenyum melihat benda yang ada dalam bingkai itu, bukan foto ataupun lukisan. Hanya sebuah kertas lusuh bergambar mobil. Kertas yang Indah robek dari buku gambar milik seorang cowok 2 tahun lalu saat perpisahan SMA. Cowok itu sama sekali tidak tahu indah merobek buku gambarnya. Bahkan, mungkin dia tidak mengenal Indah. Indah hanya satu dari ratusan penggemarnya di sekolah.

 
Dia bukan artis. Dia adalah seorang siswa yang tampan dan cerdas di sekolah Indah. Dia kaya dan pintar dalam bidang olahraga. Sifatnya yang cuek justru menjadi daya tarik bagi para kaum hawa, termasuk Indah. Tapi, bisa dibilang, Indah tidak terlalu menunjukkan diri bahwa Indah menyukainya. Terbukti, Indah tidak pernah menyapa ataupun menegurnya. Indah menyukainya lewat diam. Bahkan, Indah mengambil robekan kertas bergambar mobil itu secara diam-diam untuk kenang-kenangan karena Indah tahu dia akan melanjutkan studi ke Malaysia. Indah kembali tersenyum manis saat melihat robekan kertas gambar itu, ya kertas bergambar mobil yang lucu. Orang bilang, apapun itu, jika memang jodoh, maka dia akan kembali lagi dan lagi. Dan Indah percaya dia akan kembali.
Indah mengeluarkan kertas itu dari bingkainya. Indah memeluk dan mencium kertas itu, Indah ajak tersenyum kertas itu. Gila, konyol memang. Setelah sadar bahwa dirinya seperti orang gila, Indah meletakan kertas itu di atas meja dekat jendela kamarnya. Dan tiba-tiba.. huusssshhh… Angin bertiup menerbangkan kertas kenangan itu keluar jendela dan jatuh di pekarangan. Bergegas Indah lari menuju pekarang untuk mengambil kertas itu. Indah khawatir kehilangan kertas itu karena itu adalah satu-satunya yang Indah miliki yang mampu membuat Indah mengingatnya.
Saat Indah hampir mendapatkanya, angin kembali meniupnya menjauh. “Argh! Angin ini!” Batin Indah kesal. Indah kembali berlari mengejar kertas itu. Dan saat Indah hampir mendapatkannya kembali. "Argh! Sial banget sih! Malah keinjek lagi!" Seru Indah kesal saat tahu kertas itu di injak seseorang. Orang itu mengambil kertas yang ada di injakannya itu. Indah masih menatap jalanan berdebu dengan kesal.
"Jadi, dari tadi kamu ngejar kertas ini ya?" Tanya orang itu. Suara bariton yang indah kenal. Indah Menengadahkan kepala menatap wajah dari si pemilik suara.
DEG!!!
“Di, dia, kan? Dia kan pemilik kertas itu sebenarnya? Candra. Cowok tampan, keren dan pintar itu. Bagaimana bisa?” Indah tergagap dalam hatinya. "Ma... af. Aku ngerobek kertas itu." Ia terbata-bata mengucap kata penyesalan itu pada Candra.
"Gak apa-apa, Indah. Beneran deh, gak apa-apa. Karena, aku juga udah foto kamu diam-diam waktu itu." akunya pada Indah.
“Dia, tau namaku?” Gumam Indah tak percaya. "Dan foto? Diem-diem?"
"Lebih baik, kita ngobrol di taman aja deh." Ucapnya sambil menarik tangan Indah ke taman.
***

Indah tidak percaya dengan apa yang dilihat. “Fotoku ada dalam dompet Candra?” Gumamnya lagi.
"Aku dulu suka sama kamu Indah. Karena, kamu itu satu-satunya cewek yang gak pernah negur aku. Kamu cuek dan aku suka itu." ucapnya sambil tersenyum."Dulu, aku berharap bisa kenal dan pacaran sama kamu. Tapi, dekat kamu aja aku udah gemetaran, apalagi ngobrol sama kamu." ucap Candra lagi. Lalu dia menatap robekan kertas bergambar itu. "Aku tau kok, kamu ngerobek kertas gambar ini dari buku gambarku. Cuma aku pura- pura nggak tau aja. Aku seneng banget waktu kamu robek kertas ini. Karena itu artinya, kamu juga suka sama aku. Iya kan?" ucapnya yang membuat Indah tersipu malu. "Ikh... Kok diem aja?" ujarnya sambil mencubit pipi Indah pelan.
"Aku bingung mau ngomong apa." Jawab Indah lirih.
"Kamu percaya mitos True Love gak?" Tanya Candra.
"True Love? Emang ada?" Tanya Indah.
"Mulanya, aku juga gak percaya. Tapi malem ini aku percaya. True Love aku udah aku temukan. Aku suka kamu." ucapnya sambil menatap bintang. "udah jam 12 belom?" Tanya Candra.
"Udah. Jam 12 tepat." Jawab Indah.
"Happy Birthday, Indah. Will you be My True Love?" kata-kata Candra mengagetkan Indah.
Indah terlihat bingung, antara percaya dan tidak bahwa semua itu nyata.
“Apakah dia menyatakan perasaannya padaku?” Gumam Indah dalam hati. Tanpa sadar, Indah berkata, "Yes. I will."

By: Ayya Risma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar