Pembunuhan
itu terjadi sekitar 30 tahun yang lalu. Pak Iman yang melihat kejadian sadis
itu diminta untuk tutup mulut oleh pemimpin universitas. Pak Iman pun langsung
pergi dari tempat itu dan segera berkemas untuk pulang ke kampung halamannya. Dia
tidak mau tahu lagi tentang masa lalu itu dan menganggap itu hanya mimpi buruk.
Seiring
berjalannya waktu kejadian itu hilang kabarnya. Kampus itu pun berjalan seperti
biasa dan mengalami kemajuan. Bertahun-tahun kisah itu terkubur dalam tanpa
seorang pun yang mengusiknya. Hingga pada satu angkatan kejadian itu kembali
muncul, sepertinya dia ingin meminta balas atas perlakuan yang menimpanya waktu
itu. Dia masih belum tenang, dia masih menyimpan dendam kepada orang yang telah
menyakitinya.
Awalnya
kejadian itu dirasakan oleh mahasiswa baru yang sedang menjalani masa ospek.
Mahasiswa itu adalah Jojo, Tata, Angga, Tia dan Kristy. Mereka adalah
orang-orang yang memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia pada
umumnya. Jojo bisa melihat makhluk halus tanpa perantara. Tata bisa melihat
kejadian pada masa lampau. Angga bisa berkomunikasi dengan makhluk halus.
Kemudian Tia bisa mendengar bisikan serta ucapan yang diucapkan oleh makhluk
halus itu. Sedangkan Kristy dapat merasakan keberadaan makhluk halus itu tanpa
memperlihatkan wujud.
Mereka
dipertemukan dalam satu jurusan yang sama dan pasti memiliki tujuan yang sama.
Mereka sebelumnya tidak saling mengenal, namun karena kemampuan yang mereka
miliki. Mereka diperkenalkan tanpa sengaja.
Awal ospek….
“Selamat datang kepada
mahasiswa baru, hari ini adalah hari pertama kalian menjalani ospek. Kami harap
kalian dapat mengikuti dan menaati semua peraturan saat ospek dan kuliah
nanti.” Kata presiden mahasiswa “Saya juga berharap ospek kali ini berjalan
dengan lancar,” lanjutnya.
Setelah
mengucapkan kata-kata itu Tata menjadi penasaran dan ingin tau lebih lanjut. Tata
lalu menghampiri teman-temannya. Tata menanyakan apa maksud dari kata-kata itu.
“Guys, maksud dari kata-kata senior tadi apa ya?” Tanya Tata.
“Setau aku sih,
beberapa tahun sebelumnya masa ospek itu sering terjadi kesurupan. Tapi aku
juga tidak mengerti kenapa bisa seperti itu.” jawab Kristy.
“Kamu kan bisa melihat
masa lalu Ta, kenapa kamu nggak cari tau aja?” tambah Jojo.
“Ya aku bisa melihat
masa lalu jika menyentuh salah satu barang yang berhubungan dengan kejadian itu”
kata Tata.
“Kalau tidak salah
anak-anak kesurupan setelah melewati lorong di lantai 4, di sana kan gelap.
Setiap lampu hidup dengan sendirinya lampu itu akan mati. Setelah diperiksa
tidak ada yang rusak” tambah Kristy lagi.
“Ohh jadi begitu. Tapi
kampus ini kan favorit, kenapa menyimpan misteri yang begitu menyeramkan dan
penuh tanda tanya?” Tanya Tia.
“Itulah yang aku tidak
mengerti, makanya aku kuliah disini untuk mencari tau apa yang sebenarnya
terjadi.”jawab Kristy.
Mereka
semua berpikir, mereka ingin tau dengan apa yang telah terjadi di kampus
mereka.
Seperti
biasa masa ospek selalu pulang larut, mereka selalu pulang jam 8 malam. Namun
Tata dan Jojo pulangnya lebih lama dari teman-temannya karena ada urusan yang
harus diselesaikan oleh mereka. Saat itu mereka melihat seorang kakek-kakek
yang sedang berada di lorong gelap itu. gerak geriknya mencurigakan.
“Jo, lihat deh itu
siapa?” Tanya Tata.
“Mana sih, Ta?” jawab
Jojo.
“Itu loh Jo, di lorong
gelap itu. Mencurigakan banget gerak-geriknya. Sepertinya dia tau sesuatu
tentang kejadian itu, ayo ketemu sama kakek itu!” kata Tata.
“Ta, jangan suudzan gitu. Udahlah kita pulang aja.”
Saat
ingin menghampiri, kakek itu pergi. Sepertinya kakek itu mengerti dengan
keberadaan mereka.
“Tuhkan dia pergi Jo,
kamu sih diajakin dari tadi ngga mau!” kata Tata.
“Kenapa aku sih Ta yang
disalahin?” Tanya Jojo.
“Kamu sih kebanyakan
nanya, keburu pergi deh kakeknya.” Kata Tata
Tata
cemberut dan meninggalkan Jojo, Jojo pun mengejar Tata, tapi Tata tidak
menghiraukannya.
“Ta tungguin, dong!”
seru Jojo.
“Kamu pulang aja
sendiri, aku udah males. Sampai ketemu besok di kampus.” Kata Tata.
Tata
pun berlalu meninggalkan Jojo. Akhirnya Jojo pulang sendirian, tapi dijalan Jojo
melihat dua orang yang sedang mengobrol di depan kampus. Pembicaraannya serius,
Jojo tidak sengaja mendengar pembicaraan itu dan dia mendengar cerita tentang
lorong gelap itu. Jojo segera pergi sebelum orang-orang itu menyadari
keberadaannya.
Keesokan
harinya.
Mereka
berkumpul di lapangan, Jojo langsung menghampiri teman-temannya dan bercerita
tentang hal yang ia temui tadi malam.
“Teman-teman semalem kalian
tau ngga apa yang terjadi?” kata Jojo.
“Tau kok, semalem kamu
ngga mau nemenin aku kan?” jawab Tata.
“Hee, maaf Ta. Aku kan
ngga bermaksud begitu, tapi ini lebih penting dari yang semalem.” tambah Jojo.
“Memangnya apaan, Jo?”
Tanya Angga.
Jojo
pun mulai bercerita tentang hal semalam, teman-temannya mendengar dengan
seksama. Setelah mereka mendengar cerita itu, mereka semakin yakin untuk
mencari apa yang sebenarnya terjadi dengan kampus itu. mereka berencana untuk
menyelidikinya setelah ospek. Karena hari itu mereka pulang jam 5 sore. Mereka
akan berkumpul lagi nanti jam 8 malam untuk mencari tau tentang kejadian itu.
Sesuai
dengan yang dijanjikan mereka berkumpul didepan kampus. Mereka akan menuju
lantai 4 terlebih dahulu.
“Oke guys, sekarang kita ke lantai 4
dulu ya. Kita selidiki apa yang sekiranya mencurigakan,” kata Angga.
Mereka
langsung menuju lantai 4. Kampus itu memang sangat menakutkan jika malam hari,
suasananya sangat menegangkan. Seketika Kristy merasakan keberadaan seseorang dibelakangnya,
tapi ia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh orang tersebut. Disisi lain Tia
mengerti, Tia langsung memberitahukan kepada teman-temannya.
“Aku mendengar sesuatu,
dia ingin kita pergi ke salah satu ruangan yang ada di sekitar lorong itu. tapi
untuk mengetahui ruangan yang mana, kita harus melihat kejadian itu,”kata Tia.
Teman-temannya
bingung dengan apa yang Tia katakan. Namun Angga langsung bertanya kepada Tia
dan Kristy.
“Ya, Ty kalian abis
merasakan keberadaannya, kan? Kita harus cepat kesana. Ohh iya, kamu kan bilang
Ta, kalau kakek itu kesini sekitar jam 8 malem kan?” kata Angga.
“Sepertinya ini
petunjuk buat kita, untuk segera menyelesaikan misteri ini.” tambah Tata.
“sepertinya dia itu
penasaran!” kata Kristy.
“maksud kamu penasaran itu
gimana?”Tanya Jojo.
“maksudnya itu dia
ingin kita bisa membantu dia. Aku juga ngga tau apa yang seharusnya kita bantu.
Biasanya dia penasaran karena dia dendam sama orang yang telah menyakitinya,
bisa juga karena dia mati dan tidak dimakamkan secara layak.” Jawab Kristy.
“Lalu apa yang
seharusnya kita lakukan?” Tanya Jojo lagi.
“Sekarang tugasnya Tata,
dia yang akan memberitahu kita nanti.” jawab Kristy.
Saat sampai di lantai 4 Tata langsung menjalankan tugasnya, dia
mulai dengan menyentuh dinding yang semalam ia lihat dari kakek itu. dia
merasakan apa yang terjadi 30 tahun lalu. Dia sedikit kaget dan takut untuk
menceritakan kepada temannya.
“Ta, apa yang kamu
rasakan?” Tanya Angga.
“Guys, kejadiannya
tragis banget!” jawab Tata.
“Maksudmu apa, Ta?”
Tanya Kristy.
“Dulu di tempat ini ada
kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh rektor kampus ini. Ada saksi yang
melihat kejadian ini, itu juga awalnya tidak sengaja. Saksi itu bernama Pak
Iman, dia seorang cleaning service.
Saat itu dia sedang membersihkan lorong ini, dia melihat lorong ini gelap dan
langsung menghampirinya. Dia kaget dan langsung melepaskan sapu yang ada
ditangannya. Dia melihat rektor sudah membunuh mahasiswinya, dan meminta Pak
Iman untuk tutup mulut.” Tata menjelaskan.
“Lalu selanjutnya
bagaimana, Ta?”Tanya Jojo.
“Kita harus mencari
tempat dimana mahasiswi itu dimakamkan…”
Saat Tata ingin melanjutkan penjelasannya, seseorang menegur mereka
dari belakang.
“Kalian ngapain
disini?” kata orang itu.
Semuanya kaget dan tidak berani berkata apa-apa. Angga menjawab
pertanyaan dari orang itu.
“Maaf kek, kita hanya .
. .”
Belum sempat Angga melanjutkan kata-katanya, kakek itu berkata lagi.
“Kalian mau tau apa
yang terjadi di sini? Mungkin sudah saatnya kalian tau apa yang sebenarnya
terjadi, saya sudah tidak sanggup memegang rahasia ini. Di sini memang dulunya
tempat pembunuhan seorang mahasiswi. Setelah mahasiswi itu dibunuh saya tidak
tau apa yang terjadi dengan jasadnya.” Kata kakek itu.
“Kakek pak Iman kan?
Seorang cleaning service yang bekerja
di sini 30 tahun yang lalu?” Tanya Tata.
“Iya, saya pak Iman.
Sejak 3 bulan yang lalu saya setiap malam kesini untuk memberikan doa kepada
mahasiswi itu supaya tenang.” jawab Pak Iman.
“Oh, iya, Pak. Kata
Bapak tadi pembunuhan mahasiswi. Memangnya mahasiswi itu kenapa? Lalu kenapa
bisa dibunuh oleh rektor?” Tanya Angga.
“Dulu mahasiswa itu
kekasih rektor. Kebetulan umur rektor waktu itu masih 28, dia rektor termuda.
Tapi kenapa dibunuh saya juga tidak mengerti, mungkin itu urusan pribadinya.”
Semua terdiam, seketika angin datang bersama seorang sosok wanita
dan masuk ke salah satu ruangan. Tapi saat itu hanya Jojo yang bisa melihat
sosoknya.
“Dia datang, dia menuju
salah satu ruangan. Ayo kita ikuti!” kata
Jojo.
Mereka menuju ruangan
itu, pintunya terkunci tapi mereka membuka pintu dengan paksa. Mereka mendobrak
pintu itu, sosok perempuan itu hilang menuju tembok. Mereka sepakat untuk
membongkar tembok itu. Ternyata tembok itu adalah lemari buku yang sengaja
dibuat tembok oleh rector itu. Di dalamnya terdapat jasad manusia yang telah
menjadi tengkorak. Ternyata itu jasadnya Nada kekasihnya Roni (rektor waktu
itu).
Tata
ingin mengetahui cerita itu lebih jauh. Dia melihat kalau dulu Nada ingin
dinikahi oleh Roni. Tapi Roni hanya ingin mempermainkan dia, karena ada orang
yang lebih ia cintai dibanding Nada. Roni juga akan segera menikah, karena
didesak oleh Nada, Roni mulai risih dan ingin menyingkirkan Nada. Waktu itu
Roni sengaja mendorong tubuh Nada dari lantai 5 dan terjatuh di lantai 4.
Setelah terjatuh Roni mencekik Nada sampai Nada tak bernafas lagi. Dia lalu
membawa jasad Nada ke salah satu ruangan. Tapi di tengah jalan ia dikagetkan
oleh Pak Iman.
Akhirnya
sekarang Nada pergi dengan tenang, setelah mengganggu mahasiswi baru setiap
tahun untuk meminta bantuan menemukan jasad dirinya. Dan ternyata Roni telah
meninggal 3 bulan yang lalu, dia stress karena diikuti oleh arwahnya Nada. Kini
kampus itu sudah aman. Di sisi lain Jojo sering bertemu dengan Nada, ia
tersenyum seperti mengucapkan terima kasih. Jojo membalas senyum itu, dan Nada
pun menghilang setelah melihat senyum Jojo. TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar