So, here are some moments of The Creative Writing Seminar. Enjoy! :)
The Participants
EDSA Journalist Team (EJT) adalah salah satu Lembaga Swadaya Organisasi EDSA Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang bergerak di bidang jurnalistik. EJT Mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UAD dalam mengembangkan bakat dan potensi mereka dalam tulis menulis, fotografi, artikel, dan karya tulis fiksi.
Kamis, 30 Oktober 2014
Selasa, 21 Oktober 2014
The Creative Writing Seminar Publishing
Well, here we are, guys! :D
It is just a few days more to the crucial day of our Creative Writing Workshop with Mark Richardson. It will be held on Monday, October 27th 2014, at 1 p.m. We pick the courtroom of our campus for it is one of comfortable rooms. Hehehe :D
How about the participant registration scheme?
Ya, we open the registration stand right in front of EDSA Office (the Blue Box), because there are so many students will walk accross the spot. :)
How about the publishing itself?
Ya, we publish this important information via Facebook status, our twitter status, blog (ofcourse), by spreading so many leaflets on the campus, and also SMS. ;)
That big day, it can be counted by fingers. We are really waiting for this event, guys! :D
So, what will happen next?
Stay tune on our blog for further spectacular information. :D
Ciao! ;)
(for your prior information)
It is just a few days more to the crucial day of our Creative Writing Workshop with Mark Richardson. It will be held on Monday, October 27th 2014, at 1 p.m. We pick the courtroom of our campus for it is one of comfortable rooms. Hehehe :D
How about the participant registration scheme?
Ya, we open the registration stand right in front of EDSA Office (the Blue Box), because there are so many students will walk accross the spot. :)
How about the publishing itself?
Ya, we publish this important information via Facebook status, our twitter status, blog (ofcourse), by spreading so many leaflets on the campus, and also SMS. ;)
That big day, it can be counted by fingers. We are really waiting for this event, guys! :D
So, what will happen next?
Stay tune on our blog for further spectacular information. :D
Ciao! ;)
(for your prior information)
Selasa, 14 Oktober 2014
Jodoh Untuk Fatimah
Sore
itu seperti biasanya aku berjalan dengan membawa keranjang kosong. Senyum
mengembang dari bibirku. “Alhamdulilah, terima kasih atas rizki yang telah
engkau berikan, ya Allah.” Fatimah lega. Kue kue yang ia titipkan di pasar
telah laku habis terjual. Biasanya pagi hari ia membuat kue dan ia titipkan di pasar
dan sore harinya setelah mengajar ia mengambil dagangannya di pasar. Dan sore ini
ia bisa membawa sedikit rezeki untuk Ibu dan adik-adiknya.
“Mak,
aku pulang.” Fatimah memasuki rumah dan mencari ibunya. Perempuan itu sedang
sibuk di dapur. Bergelut dengan asap dan keringat yang mengucur.
“Sudah
pulang, Imah. Bagaimana daganganmu?” Ibunya selalu berharap kalau kue-kue itu
habis terjual.
“Alhamdulilah,
Mak. Laku semua.” Fatimah berkata dengan penuh sumringah. Ibunya lega karena
baginya kue kue itu adalah penyambung hidupnya bersama Fatimah dan ketiga adik
Fatimah.
Fatimah
adalah gadis yang cerdas, ulet, pekerja keras, dan sholehah. Tumbuh dibesarkan
oleh lingkungan Muhammadiyah menjadikannya ia gadis yang cerdas dan taat kepada
Allah. Setiap sore Ia juga mengajar membaca Al Qur’an untuk anak-anak TK Muhammadiyah.
Namun gajinya tidak seberapa. Kue-kue itu tetap menjadi penyambung hidup untuk
ibunya dan ketiga adik-adiknya.
“Jadi,
kapan kamu akan mengenalkan calonmu kepada emak?”
EJT Towards Creative Writing Seminar with Mark Richardson from Aussie (The Committees)
Hello, guys! :D
So, we are mandated by the department to handle this Creative Writing Workshop by Mark Richardson from Melbourne, Aussie in 27th October 2014. We have organized the committees structure as follows:
The Chief of Committees: Arifiana Tri Wulandari
Secretary: Dinni Putri Munggaran
Treasurer: Devi Rismaya and Aning Rustantiningtyas
Event Organizers: Hasna Fatin Oktavani (coordinator), Iqbal Ghofari, Sri Lestariningsih, Septian Khairunnisa, and Rani Rahmawati
Food and Beverage Organizers: Citra Istriani (coordinator), Meliya Novitasari, Khusnul Khotimah, Catur Julirustati, Chela Imelda N, and Ervina Felarastuti
PDD+HPT: Iis Nur Wijayanti (coordinator), Kurnia Fitriatun, Aulia Dwi Rakhmawati, Ginanjar Arif Wijaya, Kiki Noventri Hermawanto, Kartika Ratnasari, and Raafi Nur Aini
Do you want to know what is this workshop next information? just stay tuned on our blog, yes?! :D
Senin, 13 Oktober 2014
I Love You, Kau Bukan Dia
Dika yang berada tak
jauh dari tempat dia berpisah dengan Jean mendengar teriakan seorang wanita,
berlari mendekati sumber suara dan melihat Jean sedang meronta berusaha
melepaskan diri dari keempat cowok itu.
Buuk . .
. . Buuk . . . . Buuk! Tinju melayang ke muka empat cowok mabuk itu dan
Dika berhasil membuat mereka pergi meninggalkan Dika dan Jean berdua.
Dika berbalik menghampiri
Jean. “Kamu baik-baik saja? Ada yang terluka, nggak?” Tanya Dika namun tak
sepatah katapun keluar dari mulut gadis di hadapannya justru gadis itu menatap
Dika langsung. Rasa takut dan syok terlihat dengan sangat jelas di matanya,
trauma, karena seluruh badan gadis itu gemetaran. Tanpa sadar Dika memeluk Jean
erat, mencoba untuk menenangkannya karna saat ini kata-kata tidak akan menembus
ketakutannya. Sontak apa yang Dika lakukan membuat Jean menumpahkan semua air
matanya yang dia tahan sejak tadi. Dika menepuk-nepuk punggung gadis dalam
pelukannya itu, membuat gadis itu sedikit tenang. Dika membimbing Jean dengan
kedua tangannya masih memegangi Jean menuju mobilnya yang kini melaju
kerumahnya. Dika tidak mungkin tega meninggalkan gadis sendirian apalagi dalam
keadaan tergungcang.
Rasa tegang dan syok
yang dirasakan Jean berkurang ketika Dika memeluknya. Rasa aman dan nyaman yang
lama tidak dia rasakan menjalar ke seluruh tubuh bahkan relung hatinya. Apa
yang dirasakan Jean saat itu membuat Jean percaya padanya sehingga menumpahkan
semua yang dirasakannya dan luka perih yang dia pendam selama ini. Ketegangan
hampir meninggalkan Jean ketika dia memasuki rumah Dika. Entah mengapa dia
merasa terlindungi dan betah untuk tinggal di rumah dengan interior sederhana dan
dinding yang berwarna pucat abu-abu ini.
Jean duduk di sofa
putih dengan secangkir coklat panas mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang
di hadapannya tanpa meninggalkan detail sedikitpun dan dia menikmati suasana
yang tercipta di ruangan itu. Tatapannya tertuju pada pintu yang terbuka.
Langganan:
Postingan (Atom)